Jumat, 15 Juni 2012

laporan afister fisiologi syaraf


I.                   PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang
              Fungsi utama dari sistem saraf adalah sebagai alat komunikasi tubuh, yaitu mempunyai kemampuan menerima, mengubah rangsangan (stimulasi) menjadi impuls (energi listrik) untuk kemudian menyalurkan ke saraf pusat. Praktikum kali ini mengamati tentang fungsi bagian-bagian otak katak, refleks yaitu refleks pada katak, refleks pada manusia yang berupa refleks mata, refleks cilio – spinal, refleks tendon, refleks bersin, refleks menelan yang ditimbulkan oleh kerja volunteer yang mendorong isi mulut kebelakang pharynk, pengecapan yang merupakan fngsi putik pengecapan pada lidah dan manfaatnya memungkinkan seseorang memilih makanan menurut kesukaannya dan mungkin juga menurut kebutuhan jaringan akan zat gizi tertentu, mempelajari sifat-sifat pada kucing.
              Koordinasi dan integrasi fungsi alat-alat tubuh dilaksanakan oleh sistem syaraf (neural) dan sistem endokrin (hormonal). Fungsi utama dari sistem saraf adalah sebagai alat komunikasi tubuh, yaitu mempunyai kemampuan menerima, mengubah rangsangan (stimulasi) menjadi implas (energi listrik) untuk kemudian menyalurkan kesusunan saraf pusat. Secara umum susunan saraf dibagi atas 3 macam yaitu Susunan Saraf Pusat atau Central Nervous System (CNS) yang terdiri dari otak dan sumsum punggung, Susunan Saraf Tepi/Perifer atau Peripheral Nervous System (PNS) yang terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal serta ganglianya, Susunan Saraf Otonom (SSO) yang terbagi dua kelompok yaitu Saraf Simpatis dan Saraf Parasimpatis.
              Praktikum kali ini mengamati tentang fungsibagian-bagian otak katak, refleks yaitu refleks pada katak, pada manusia yang berupa refleks mata, cilio-spinal, tendon, bersin, menelan yang ditimbulkan oleh verja volunteer yang mendorong isi mulut kebelakang pharynks, pengecapan yang merupakan fungsi putik pengecapan pada lidah dan manfaatnya memungkinkan seseorang memilih makanan menurut kesukaannya dan mungkin juga menurut kebutuhan jaringan akan zat gizi tertentu, mempelajari sifat-sifat pada kucing.

2.1 Tujuan dan Manfaat

              Tujuan dari pengamatan ini adalah mengamati  reaksi yang timbal. Sifat reaksi refleks pada katak bertujuan untuk mermpelajari sifat aksi refleks pada katak. Sifat refleks pada manusia Mempelajari sifat-sifat refleks pada kucing bertujuan untuk mempelajari beberapa sifat refleks pada kucing.
              Manfaat yang diperoleh adalah agar dapat mengetahui secara langsung parameter sikap badan, gerakan-gerakan spontan, keseimbangan, kemampuan berenang, frekuensi nafas dan jantung, kondisi kelopak mata, reaksi pengangkatan tiba-tiba, dan reaksi terhadap pemutaran pada katak normal, katak decerebrasi, katak spiral, dan juga dapat mengetahui hambatan refleksnya.


















II.        TINJAUAN PUSTAKA


              Dellan Brown (2009), bahwa yang menyusun saraf Optik adalah akson-akson dari sel ganglion. Setiap sel reseptor tidak menikmati rangkaian pribadinya sendiri kembali ke otak.
Efendi (2001), bahwa katak amatlah berguna untuk mendemokrasikan fungsi spinal karena perode shock spinal (akibat dari operasi pemutusan otak) yang menghilangkan aktivitas refleks dan membuat katak menjadi lumpuh, tetapi keadaan ini hanya berlangsung dalam beberapa menit saja.
              Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol.
              Kimbal (2009), bahwa refleks adalah suatu respon organ efektor yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap suatu stimulus tertentu.
Sistem skeletal pada Amphibi tersusun atas bagian yang bertulang dan kartilago. Sistem skeletal ini berfungsi untuk melindungi bagian vital pada Amphibi antara lain otak dan sistem saraf serta sistem yang mengandung organ vital lainnya. Sistem skeletal pada amphibi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu skeleton soma dan skeleton visceral (Lytle, 2005).
              Ommanney (2001), bahwa suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan ligamentum pattela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terlentang.
              Kumar (2003) bahwa pada reaksi gelap ke terang setelah mata kucing ditutup dan dibuka, disorotkan lampu senter tepat mengenai bola mata kucing, pupil mata pada kucing langsung mengecil dan pada reaksi terang ke gelap pada waktu lampu senter mengenai bola mata kucing lalu lampu senter dimatikan bola mata kembali normal.
Tubuh katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggota-anggota lain dalam ordonya, menjadi diperpendek oleh karena tidak ada cauda ( Radiopoetro, 2006).
III.             MATERI DAN METODA




3.1 Waktu dan Tempat

              Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak dilaksanakan  pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2012 bertempat di Laboratorium Fisiologi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

3.2 Materi

              Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah beberapa ekor katak, alat-alat disseksi, aquades, asam sulfat, tali, papan, penjepit, stopwatch, baker glass, praktikan, kucing, lampu senter dan kain hitam.

3.3 Metoda

Cara kerja pada pengamatan fungsi bagian-bagian otak katak

Katak Normal
              Lakukan pengamatan berikut dan catat; Reaksi hasil percobaan pada table yang disediakan : sikap badan, gerakan-gerakan spontan, keseimbangan badan (refleks bangkit), kemampuan berenang, frekuensi nafas (amati gerakan bagian dasar mulut), frekuensi denyut jantung.

Katak Decerebrasi
              Potonglah otak katak pada bagian belakang mata (anterior dari thalamus) secara melintang menurut suatu garis yang menghubungkan tepi-tepi anterior dari kedua gendang telinga dengan menggunakan scalpel runcing yang tajam. Tunggu 10 – 15 menit agar katak bebas dari keadaan shock, kemudian catatlah reaksi-reaksi.

Katak Spinal
              Rusakkan cerebellum dan mendula oblongata dengan menusukkan kawat penusuk otak kira-kira 1 cm kebelakang dari tempat decerebrasi. Putarkan kawatnya untuk merusak tenunan syarafnya. Berikan waktu untuk kembali dari keadaan shock dan catat reaksi-reaksi pada table yang telah disediakan.

Cara kerja sifat aksi refleks pada katak

Pengamatan pada katak normal
              Sifat badan, gerakan-gerakan spontan, frekuensi nafas dan denyut jantung, kondisi kelopak mata (sinar mata), keseimbangan (letakkan bagian punggungkatak pada papan, amati refleks membalik/bangkit), reaksi terhadap pengangkatan tiba-tiba (letakkan katak diatas papan), reaksi terhadap pemutaran papan dengan katak diatasnya, dan cara mengambang dan berenang diatas air.

Hambatan terhadap refleks-refleks pada katak
              Ikatlah dengan tali erat-erat pada masing-masing kedua kaki depan katak yang dipakai pada percobaan A. Ulangi prosedur pada A. Catatlah hasilnya dan terangkan! Lepaskan tali dan biarkan katak kembali pada keadaan normal, lalu ulangi prosedur pada A, apakah fungsi yang hilang kembali lagi? Catatlah hasilnya dan terangkan!

Katak Spiral
              Rusakkan otak katak yang dipakai pada B. Amati segera reaksi-reaksi seperti pada prosedur A. Dari pengamatan reaksi-reaksi manakah yang diatur oleh cerebellum dan mendulla oblongata?

Refleks-refleks Sederhana
              Gantungkan katak-katak yang dipaki untuk C melalui rahang bawah dan cubitalah sedang-sedang salah satu cari kaki dengan penjepit. Catatlah realsi-reaksi. Jika sudah coba kembali tenang, ulangi dengan lebih kuat. Catalajh hasilnya. Jika reaksi terjadi pada sebelah badan yang sama disebut homolateral dan bila berlawanan disebut heterolatural.



Intensitas Rangsangan
              Ambillah katak dan buatlah katak spiral, kemudian gantungkan pada kait.
 Siapkan jam untuk penentu waltu refleks. Sediakan tempat berisi air untuk mencuci zat kimia perangsang pada katak.

              Sifat refleks pada manusia cara kerjanya sesuai dengan buku panduan praktikum.
              Cara kerja sifat refleks pada kucing yaitu reaksi gelap ke terang. Tutup kedua mata kucing setelah dibuka kemudian secara tiba-tiba sorotkan lampu senter tepat mengenai bola mata kucing tersebut. Perhatikan perubahan yang terjadi pada pupil mata kucing. Reaksi dar terang ke gelap. Sorotkan lampu senter tepat mengenai bola mata kucing kemudian matikan lampu senter, perhatikan perubahan yang terjadi pada mata kucing.



























IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN




Berikut ini merupakan hasil dari pengamatan fungsi dan bagian- bagian pada otak katak


Tabel Pengamatan Fungsi Bagian-bagian Otak Katak

No.
Parameter
Katak Normal
Katak Decerebrasi
Katak Spinal
1.
Sikap Badan
Normal dan tegak
Bergerak
Buruk/jelek
2.
Gerakan-gerakan spontan
Melompat/aktif
Melompat/aktif
Tidak aktif
3.
Keseimbangan (refleks bangkit)
Baik
Tidak normal/tidak membali
aktif
4.
Kemampuan Berenang
Cepat/baik
Lambat/tidak normal
Lambat / tidak ada
5.
Frekuensi nafas
84 / menit
60 / menit
36 / menit
6.
Frekuensi denyut jantung
76 / menit
48 / menit
36 / menit
           
Dari pernyataan diatas sesuai dengan pendapat Efendi (2001), bahwa katak amatlah berguna untuk mendemokrasikan fungsi spinal karena perode shock spinal (akibat dari operasi pemutusan otak) yang menghilangkan aktivitas refleks dan membuat katak menjadi lumpuh, tetapi keadaan ini hanya berlangsung dalam beberapa menit saja.
Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol.
Keadaan ini sesuai dengan pernyataan Ommanney (2001), bahwa suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan ligamentum pattela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terlentang.
              Pendapat Dellan Brown (2009), bahwa yang menyusun saraf pptik adalah akson-akson dari sel ganglion. Setiap sel reseptor tidak menikmati rangkaian pribadinya sendiri kembali ke otak.
              Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol.


A.    Sifat Aksi Refleks Pada Katak

1.      Tabel pengamatan aksi integratif dan refleks pada katak normal.

No.

Katak Normal
Hambatan Refleks
Katak Spinal
1.
Sikap Badan
Normal dan tegak
Tidak tegak
Tidak tegak
2.
Gerakan-gerakan spontan
Melompat/aktif
Tidak aktif
Tidak aktif
3.
Frekuensi Nafas
86 / menit

34/ menit
4.
Frekuensi Denyut Jantung
78 / menit

34/menit
5.
Kondisi Kelopak Mata
Normal/baik
Baik
baik
6.
Keseimbangan ( Refleks bangkit)
Langsung Berbalik/baik
Tidak aktif
Tidak aktif
7.
Reaksi pengangkatan tiba-tiba
Langsung Melompat/baik
Tidak melompat
Tidak melompat
8.
Reaksi Terhadap pemutaran
Berlawanan arah
Tidak bergerak
Bergerak tapi lambat
9.
Kemampuan Berenang
Cepat/baik
Tidak dapat berenang
Tidak baik
             
              Dari pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Kimbal (2009), bahwa refleks adalah suatu respon organ efektor yang bersifat otomatis atau tanpa sadar terhadap suatu stimulus tertentu.
              Frandson (2006) menyatakan bahwa refleks yang lebih kompleks diselenggarakan melalui pusat-pusat refleks yang terdapat dalam otak dimana medulla oblongata berisi pusat refleks untuk mengontrol.

Refleks-refleks sederhana
              Katak yang digantung melalui rahan bwah. Cubitlah sedang sala h satu jari kaki dengan penjepit. Dan diulangi dengan lebih kuat makan di dapatkan hasil mengalamai gerakan lari cepat dan mengalami gerakan lari lebih cepat pada reaksi heterolateral

Intensitas Rangsangan
              Katak yang kakinya di celupkan kedalam 0,4% H2SO4 pertama reaksi terjadi pada detik sejak pemberian rangsangan hingga dimulainya reaksi 5 detik, yang bersifat mengangkat kakinya.
              Pada saat dicelupkan kedalam asam sulfat 0,4% kedua reaksi terjadi pada detik ke 6 yang bersifat dengan mengangkat kakinya. Maka dapat diambil rata-ratanya adalah 5 + 6 = 11 dibagi 2 = 5,5 detik.


B.     Sifat Refleks pada Manusia

I. Refleks Mata
              Refleks Pupil, ketika cahaya mengenai pupil ukuran pupil pada mata mengecil begitu juga diameter pupil mengecil pada saat salah satu mata ditutup dengan tangan.
              Refleks akomodasi, Ukuran pupil pada saat mata difokuskan terhadap cahaya dalam jarak 5 meter tetap seperti keadaan tidak ada cahaya (normal seperti biasa).
              Refleks Kornea, Kelopak mata menutup secara otomatis karena adanya refleks gerakan tangan secara tiba-tiba.

II. Refleks Cilio Spinal
              Pada refleks cilio spinal yang terjadi saraf parasimpatis akan merangsang spingter pupil sehingga engurangi celah pupil.

III. Refleks Tendon
              Refleks Patella, pada refleks ini kaki terasa dingin diluruskan kedepan.
              Refleks Achiles, pada keadaan berlutut dikursi dan tumit diketok tumit terasa dingin bergerak cepat.
              Refleks Biceps dan Triceps, reaksi yang terjadi pada refleks ini otot pada tangan bawah menjadi tegang dan mengeras.

IV. Refleks Bersin
              Pada keadaan bersin kelopak mata mengedip dan menutup tanpa disadari.

V. Refleks Menelan
              Pada keadaan ini tenggorokan terlihat menimbulkan gerakan naik turun dan gerakan yang tidak disengaja.

VI. Pengecapan
              Pada saat mencicipi gula terasa manis dibagian ujung  lidah, mencicipi kopi terasa pahit di bagian pangkal lidah, mencicipi garam terasa asin ditengah lidah.
             
C. Mempelajari  Sifat Refleks Pada Kucing

              Reaksi gelap ke terang, kedua mata kucing ditutup dengan kain hitam kemudian di buka dengan tiba-tiba disorotkan dengan lampu sentermaka pupil kucing akan mengecil keduanya
              Reaksi terang ke gelap, sorotan lampu senter yang mengenai bola mata kucing dari dekat membuat pupil kucing menjadi membesar.
              Hasil percobaan tersebut sesuai dengan pendapat Abdul Kumar (2003) bahwa pada reaksi gelap ke terang setelah mata kucing ditutup dan dibuka, disorotkan lampu senter tepat mengenai bola mata kucing, pupil mata pada kucing langsung mengecil dan pada reaksi terang ke gelap pada waktu lampu senter mengenai bola mata kucing lalu lampu senter dimatikan bola mata kembali normal.




V.                PENUTUP




5.1 Kesimpulan

              Dari sampel yang diperoleh dapat diketahui pada pemutusan (perusakan) otak katak dapat mempengaruhi sistem syaraf spinal dimana saraf spinal ini berfungsi sebagai konduksi dua arah antara serat perifer dan sumsum punggung sehingga dapat menghilangkan aktivitas refleks dan membuat katak menjadi lumpuh walaupun hanya berlangsung dalam beberapa menit saja. Sedangkan gerak refleks pada katak, manusia dan kucing terjadi karena adanya suatu organ yang bersifat otommatis atau tanpa sadar terhadap suatu stimulus tertentu. bahwa suatu refleks spinal yang khas adalah refleks rentang yang digambarkan dengan refleks pemukulan ligamentum pattela (suatu tendon) sehingga menyebabkan otot lutut terlentang.
              bahwa pada reaksi gelap keterang setelah mata kucing ditutup dan dibuka disorotkan lampu senter tepat mengenai bola mata kucing, pupil mata pada kucing langsung mengecil dan pada reaksi terang ke gelap pada waktu lampu senter tepat mengenai bola mata kucing lalu lampu senter dimatikan bola mata kembali normal.

5.2 Saran
Saran yang untuk laboratorium yaitu agar alat-alat dan kebersihan tempat atau lab. Senantiasa selalu bersih dan alat-alat yang rusak mohon diganti agar praktikan dapat melakukan praktikum dengan lancar. Jadi semua alat-alat yang dibutuhkan oleh praktikan dalam praktikum dapat terpenuhi. Untuk asisten agar membimbing praktikannya dengan baik agar praktikum di laboratorium lebih disiplin.



DAFTAR PUSTAKA




Brown, Dellan. 2009. Indra Penglihatan Makhluk Hidup. Panca Karya : Surabaya.

Efendi.M.2001.Biologi SMA kelas X .Erlangga. Jakarta
Frandson, R. D.2001. Anatomi dan Fisiologi Ternak edisi ke Empat. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Kimball, J. W.2009. Biologi Jilid 1 dan 2. Edisi 5. Erlangga. Jakarta.

Kumar, Abdul. 2003. Penglihatan dan Panca Indra. Sitia Pribadi: Medan.

Lytle.2005.Taksomi dan kunci identifikasi amphibi jilid I dan II.Bina Cipta.Bandung

Ommanney.2001.Biologi Katak kelas IX .Tirapustaka.jakarta

Radiopuetro.2006.reflek pada hewan amphibia .armica.Bandung
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar